Minggu, 27 Juni 2010

Kenalkan Batik Cimahi Melalui "Lembur Batik Cimahi"

Salah satu cara untuk lebih memperkenalkan eksistensi Batik Cimahi ialah dengan mendirikan pusat pelatihan dan gallery batik bernama "Lembur Batik Cimahi", di Jalan Pesantren Kelurahan Cibabat, Kota Cimahi."Lembur Batik Cimahi" ini, diharapkan dapat lebih mengenalkan eksistensi Batik Cimahi kepada masyarakat umum, kata Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Cimahi, yang juga istri Wali Kota Cimahi, Atty Suharti Tochija, usai melakukan kunjungan kerja di Lembur Batik Cimahi, Selasa.Dalam kunjungan tersebut, Istri Wakil Gubernur Jawa Barat Ir Sendy Dede Yusuf juga turut serta.

Akan tetapi, untuk menuju ke arah sana perlu komponen penambahan perajin batik agar upaya pengenalan ke masyarakat luas lebih cepat dikenal.

Ia menyebutkan, langkah utama agar komponen perajin tersebut semakin diminati, pihaknya melalui Dekranasda melakukan pembinaan lebih intensif.

Pasalnya, potensi batik Cimahi sangat terbuka lebar dengan ragam jenisnya yang memiliki khas tersendiri.

"Namun, pengarahan yang kami lakukan, tidak menjadikan para perajin batik tergantung pada Pemkot Cimahi sehingga mampu mandiri sendiri," katanya.

Pihaknya menyatakan, salah satu bukti dari pengarahan bagi pengrajin batik di Kota Cimahi ialah dengan terbentuknya tempat workshop dan galeri tentang batik (Lembut Batik Cimahi) yang didirikan oleh Ria Triwanto.

Atty mengatakan, dengan dibukanya Lembur Batik Cimahi diharapkan akan memudahkan akses warga Cimahi maupun luar Cimahi untuk mengunjunginya sekaligus berbelanja.

"Pemasaran malalui dekranasda tentunya diharapkan memudahkan perajin untuk terus bekreasi sebab ini juga sebagai wadah perajin untuk lebih dikenal masyarakat luas. Bahkan, kami juga telah melakukan berbagai event dengan menampilkan fashion dengan peragaan sejumlah model,? kata Atty.

Sementara itu, istri Wakil Gubernur Jawa Barat, Sendy Dede Yusuf, menyatakan, kerajinan batik yang penuh keunikan di setiap daerah ini akan menjadikan ragam batik yang kaya kreativitas.
"Batik Cimahi yang tak kalah dengan daerah lain perlu terus diasah kreatifitasnya agar lebih menarik dan mempunyai daya saing lebih," kata Shendy.

Sendy berharap, batik Cimahi yang dapat di tuangkan pada berbagai media seperti tas, sarung bantal, sepatu dan lain sebagainya dapat memicu daerah lain untuk terus berkreasi. Bahkan, dengan keragaman batik di Jabar akan memperkuat ciri khas masing-masing daerah dan Provinsi Jabar tidak perlu memiliki satu cirri khas batik saja untuk menjadi identitas batik Jabar namun biarkan daerah memiliki keunikan tersendiri.

Selain itu, sebagai upaya mempermudah pinjaman dana bagi para perajin batik untuk akan meningkatkan gairah para perajin untuk terus berkarya.
Bahkan, pihaknya juga akan mengadakan pameran batik se Jabar pada 19 hingga 21 November mendatang.

Tiga Motif
Batik khas Kota Cimahi memiliki tiga motif utama yakni anyaman bambu, lereng kujang, dan daun singkong Cireundeu.

Motif batik itu merupakan hasil dari lomba desain yang dimenangkan oleh Didi Sahadi (anyaman bambu), Muhammad Yaser (lereng kujang), dan Dadang (daun singkong Cireundeu).

Menurut Ketua Dekranasda Cimahi, Atty Suharti Tochija, ketiga motif tersebut memiliki makna yang berkaitan dengan Kota Cimahi.

Motif bambu terinspirasi dari salah seorang warga Kota Cimahi yang merupakan penggagas Asosiasi bambu sedunia.

Sementara itu, motif pusaka kujang merupakan simbol Jawa Barat yang merupakan provinsi tempat Kota Cimahi berada.

Daun singkong Cireundeu terinspirasi dari salah satu wilayah di Kota Cimahi. Wilayah yang terkenal dengan Kampung Cireundeu tersebut mendapatkan penghargaan nasional ketahanan pangan karena makanan pokok masyarakatnya adalah singkong.



Sumber:
http://www.kompas.com/read/xml/2009/11/04/01122386/kenalkan.batik.cimahi.melalui.quotlembur.batik.cimahiquot KOMPAS/ENY KOMPAS, dalam :
http://www.kasundaan.org/id/index.php?option=com_content&view=article&id=41:newsflash-5&catid=53:batik&Itemid=

Tidak ada komentar:

Posting Komentar